Softwarefirewall adalah program yang diinstal pada setiap komputer dan mengatur lalu lintas melalui nomor port dan aplikasi, sedangkan hardware firewall merupakan peralatan yang dipasang antara jaringan dan gateway Anda. Oke, langsung saja, berikut ini adalah jenis dan macam firewall yang perlu kalian ketahui. a. Packet-Filtering Firewall
KlasifikasiJenis-jenis Sensor. Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu : Sensor Pasif dan Sensor Aktif; Sensor Analog dan Sensor Digital; Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua klasifikasi sensor tersebut. 1.Sensor Pasif dan Sensor Aktif 1.1.
Berikutini adalah jenis-jenis firewall, kecuali Berikut ini yang bukan komponen terbentuknya diagram VoIP adalah
Fast Money. Rangkuman materi tentang jenis-jenis firewall pada jaringan komputer mulai dari pengertian, fungsi, arsitektur hingga cara kerja firewall. Jenis-jenis firewall â Mendengar kata Firewall mungkin akan mengingatkan Anda pada salah satu opsi pengaturan di komputer. Namun, lebih dari itu, Firewall memiliki fungsi dan peranan penting bagi komputer. Hal ini sebetulnya sudah cukup tergambarkan oleh ikonnya yang berbentuk bola dunia yang ditutupi tembok bata. Ikon tersebut seolah menggambarkan jenis keamanan yang pasti bagi jaringan komputer Anda. Sebenarnya, apa kegunaan Firewall? Firewall adalah sebuah perangkat lunak atau software berupa sistem keamanan yang berguna untuk melindungi komputer Anda dari berbagai gangguan dan ancaman pada jaringan Anda. Firewall bekerja untuk memonitor, mengkontrol, dan selayaknya sekat yang membatasi komputer Anda dengan jaringan internet yang luas jangkauannya. Jadi, bisa dikatakan, Firewall merupakan tembok pencegah akses keluar masuk yang tidak sah ke dan dari jaringan pribadi Anda. Hal ini tentunya sangat penting dimiliki komputer. Sebab, segala data-data penting dapat terlindungi jika Firewall bekerja dengan baik. Kita tahu, bahwa masalah atau gangguan yang timbul dari penggunaan jaringan internet ini tidak sedikit dan seringkali cukup rumit. Tidak heran, jika jenis-jenis Firewall ada beberapa macamnya yang disesuaikan dengan masing-masing fungsi utamanya. Untuk mengenal lebih jauh tentang teknologi firewall, silahkan baca artikel yang berjudul, Apa Itu Firewall Pengertian, Manfaat dan Karakteristik. Ada tujuh jenis Firewall yang biasa digunakan. Apa saja? Simak yang berikut ini. Jenis-jenis Firewall dan Fungsinya pada Jaringan Komputer 1. Packet Filter Jenis yang pertama adalah Packet Filter yang juga biasa disebut Packet-Filtering Routing. Jenis Firewall yang satu ini merupakan jenis Firewall paling sering digunakan karena paling sederhana, sehingga lebih mudah digunakan, sekalipun oleh orang awam. Packet Filter memiliki dua buah Network Interface Card yang berfungsi untuk menyaring berbagai paket potongan-potongan data yang masuk. 2. Circuit Level Gateway Jenis Firewall berikutnya merupakan bagian dari proxy server atau penghubung antara internet dengan komputer klien, sesuai dengan namanya. Secara kinerja, Circuit Level Gateway ini pengoperasiannya lebih tinggi pada model referensi OSI dibandingkan dengan jenis sebelumnya, yaitu Packet Filter. Posisinya juga berada pada bagian Session Layer. Dengan begitu, meski tidak di filter untuk berbagai macam paket salam satu koneksi, pengguna dapat menyembunyikan informasi yang ada kaitannya dengan jaringan yang diproteksi. Bisa dikatakan, jenis Firewall ini sangat aman dan cukup kuat proteksinya. 3. Application Level Jenis Firewall yang satu ini juga sering disebut dengan Application Proxy Gateway. Jika Anda menggunakan Firewall jenis ini, maka paket tidak diperbolehkan lewat secara langsung. Artinya, harus ada penghubung dan dilakukan penyaringan sebelum masuk ke dalam suatu jaringan kompuer. Aplikasi proxy akan secara otomatis mengaktifkan Firewall dan mengalihkan permintaan ke dalam jaringan yang lebih privat. Kemudian, jika memang informasi yang dierima terbukti aman, barulah permintaan bisa diteruskan ke dalam jaringan komputer yang sifatnya lebih publik. Ini juga menandakan tingkat keamanan jaringan sudah baik. 4. Network Address Translation Network Address Translation merupakan jenis Firewall yang mampu melakukan proteksi secara otomatis terhadap sistem yang tengah beroperasi di belakang Firewall. Tujuannya untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas jaringan untuk kemudian dikirimkan ke lingkup jaringan yang lebih luas lagi. 5. Stateful Firewall Jenis Firewall yang satu ini dikenal sebagai jenis yang cukup unik karena ciri khasnya. Ciri ini terletak pada fungsinya yang mampu menggabungkan berbagai macam keunggulan fungsi yang ditawarkan oleh jenis Firewall lainnya, seperti filtering, proxy, dan circuit level. Misalnya, sebelum melakukan pengecekan, terlebih dahulu dilakukan penyaringan untuk menyesuaikan dengan karakteristik paket. Kemudian, barulah dapat ditentukan apakah paket mendapatkan izin masuk atau tidak. 6. Virtual Firewall Sesuai dengan namanya, Firewall ini bisa berada dalam suatu perangkat fisik, seperti di dalam komputer ataupun Firewall lainnya. Jadi, di dalam Virtual Firewall, tidak hanya ada satu network saja, melainkan ada beberapa network yang bisa mendapatkan proteksi dari Firewall jenis ini. Keunikan Virtual Firewall adalah bisa memproteksi jaringan hanya dengan memanfaatkan sebuah perangkat saja. Keuntungannya jika Anda menggunakan Firewall jenis ini, yaitu Internet Service Provider ISP Anda bisa lebih nyaman dan aman. Hal ini karena lalu lintas jaringan mereka menjadi selalu aman dengan segala fitur dari Virtual Firewall. Selain lebih aman, penggunanya juga lebih hemat biaya dan lebih efisiensi. Sayangnya, belum ditemukan jenis Virtual Firewall dari kalangan terjangkau. 7. Transparent Firewall Terakhir ada Transparent Firewall yang bisa juga disebut dengan Bridging Firewall. Keunikan jenis Transparent Firewall, yaitu bisa menjalankan fungsi sebagaimana jenis Packet Filter, hampir serupa dengan Stateful Firewall. Sebab, Firewall yang satu ini sebenarnya memang bukanlah Firewall murni, melainkan turunan dari Stateful Firewall yang sebelumnya sudah dibahaskan. Kerennya lagi, Firewall jenis ini tidak nampak seperti sedang dijalankan, namun nyatanya dapat memberikan proteksi yang nyata dan cukup baik. Sehingga, cocok dijalankan pada komputer yang sering digunakan secara bersamaan atau bukan komputer pribadi. Itu tadi pembahasan materi mengenai macam-macam firewall, semoga bermanfaat dan terimakasih. Artikel Terkait Cara Menambah Font di Windows 10 METODE WATERFALL Pengertian, Tahapan, Kelebihan & Kekurangan Pengertian, Fungsi, Model dan Contoh ERD Penjelasan Contoh DFD Data Flow Diagram dan Pengertiannya Pengertian, Fungsi, Cara Membuat hingga Contoh Activity Diagram
Pengertian Firewall Jenis, Fungsi dan Cara Kerja. Firewall adalah sistem keamanan yang berfungsi melindungi jaringan dan komputer dari ancaman luar seperti serangan virus, malware, atau hacker. Pengertian Firewall Jenis Jenis Firewall dalam Jaringan Komputer Fungsi Firewall dalam Jaringan Komputer Kelebihan dan Kekurangan Firewall dalam Jaringan Komputer Kelebihan FirewallKekurangan Firewall Pengertian Firewall Firewall dalam jaringan komputer adalah sebuah sistem keamanan yang berfungsi untuk melindungi jaringan dan komputer dari ancaman yang datang dari luar. Firewall bekerja dengan menganalisis lalu lintas data yang masuk dan keluar jaringan, dan memfilter informasi yang masuk ke dalam jaringan. Firewall juga dapat memantau dan mengontrol akses ke jaringan atau internet, serta mengidentifikasi dan mencegah serangan dari virus, malware, atau hacker. Dalam konfigurasi firewall, administrator jaringan dapat menentukan aturan-aturan akses yang diperbolehkan atau diblokir, serta mengidentifikasi jenis-jenis lalu lintas data yang dapat melewati firewall. Firewall dapat ditempatkan pada berbagai titik dalam jaringan, seperti di antara router dan internet, di antara server dan jaringan lokal, atau pada komputer pengguna. Jenis Jenis Firewall dalam Jaringan Komputer Berikut adalah jenis-jenis firewall dalam jaringan komputer Firewall Packet Filtering Jenis firewall ini adalah yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Firewall ini memperbolehkan atau memblokir paket data berdasarkan alamat IP, protokol, dan nomor port. Keuntungan dari firewall ini adalah mudah dikonfigurasi, namun kelemahannya adalah sulit untuk mengidentifikasi dan memblokir serangan yang lebih kompleks. Firewall Circuit-Level Gateway Firewall ini bekerja pada level sesi, dan hanya memeriksa apakah sesi tersebut sah atau tidak. Firewall ini tidak memeriksa isi paket data, dan hanya mengizinkan lalu lintas data dari sesi yang sudah diverifikasi. Firewall Application-Level Gateway Jenis firewall ini juga dikenal sebagai firewall proxy. Firewall ini memeriksa setiap paket data yang masuk dan keluar dari jaringan, dan dapat menentukan apakah paket tersebut aman atau tidak. Firewall ini lebih aman daripada firewall packet filtering, namun juga memerlukan sumber daya yang lebih banyak. Firewall Next-Generation Firewall NGFW Jenis firewall ini lebih canggih daripada firewall konvensional. NGFW mampu memperiksa isi paket data dan menentukan apakah paket tersebut aman atau tidak. Firewall ini juga dapat menganalisis data yang sedang diproses, dan memblokir serangan yang lebih kompleks, seperti serangan zero-day. Firewall Stateful Multilayer Inspection SMLI Jenis firewall ini dapat mengevaluasi lalu lintas data pada beberapa lapisan, seperti OSI Layer 3 dan OSI Layer 4. Firewall ini juga dapat menganalisis aliran data yang sedang diproses, dan memeriksa koneksi yang masuk dan keluar dari jaringan. Firewall Hardware Jenis firewall ini adalah perangkat keras yang dirancang khusus untuk keperluan firewall. Firewall hardware lebih canggih daripada firewall software, dan biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur keamanan tambahan, seperti antivirus, anti-spam, dan anti-malware. Setiap jenis firewall memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, sebelum memilih jenis firewall yang akan digunakan, perlu dilakukan analisis keamanan dan evaluasi kebutuhan jaringan yang akan diimplementasikan. Fungsi Firewall dalam Jaringan Komputer Fungsi utama dari firewall adalah mengontrol lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan komputer, sehingga hanya lalu lintas data yang diizinkan yang dapat melalui firewall dan masuk ke itu, berikut adalah beberapa fungsi dari firewall dalam jaringan komputer Memblokir serangan dari luar jaringan Firewall dapat mengidentifikasi dan memblokir serangan yang berasal dari luar jaringan, seperti serangan DDoS, port scanning, dan upaya hacking. Firewall dapat melakukan ini dengan memeriksa alamat IP pengirim dan menerapkan aturan yang telah ditentukan. Mencegah malware masuk ke jaringan Firewall dapat memeriksa lalu lintas data yang masuk ke jaringan dan memeriksa file atau aplikasi yang akan diunduh oleh pengguna. Firewall dapat memblokir file atau aplikasi yang diduga mengandung malware atau virus, sehingga mencegah malware masuk ke jaringan dan menginfeksi perangkat lain. Mengontrol akses pengguna Firewall dapat membatasi akses pengguna ke jaringan dan sumber daya jaringan tertentu, seperti server atau database. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan aturan akses yang berdasarkan pada identitas pengguna, seperti alamat IP, nama pengguna, dan jenis perangkat. Memantau lalu lintas jaringan Firewall dapat memantau lalu lintas jaringan dan menghasilkan laporan keamanan jaringan. Laporan ini dapat digunakan untuk menganalisis pola lalu lintas jaringan, mengidentifikasi ancaman keamanan, dan melakukan peningkatan keamanan jaringan. Kelebihan dan Kekurangan Firewall dalam Jaringan Komputer Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan firewall dalam jaringan komputer. Kelebihan Firewall Melindungi jaringan Firewall dapat melindungi jaringan dari serangan yang tidak diinginkan seperti virus, malware, dan hacker. Firewall membantu mengontrol dan membatasi akses ke jaringan dan memberikan perlindungan tambahan bagi perangkat yang terhubung ke jaringan. Mengawasi lalu lintas data Firewall dapat mengawasi lalu lintas data dan memantau semua informasi yang masuk dan keluar dari jaringan. Dengan cara ini, firewall dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan atau serangan berbahaya dan memperingatkan administrator jaringan. Mempercepat jaringan Firewall dapat mempercepat kinerja jaringan dengan memblokir lalu lintas yang tidak perlu. Dengan cara ini, firewall membantu memastikan bahwa jaringan berjalan lancar dan tidak mengalami kinerja yang lambat karena lalu lintas yang berlebihan. Mengelola akses internet Firewall dapat membatasi akses ke situs web dan aplikasi yang tidak diinginkan. Ini membantu menjaga kinerja jaringan dan mencegah penggunaan internet yang tidak produktif atau berbahaya. Kekurangan Firewall Biaya Firewall dapat menjadi mahal untuk diimplementasikan, terutama jika perusahaan memilih untuk menggunakan perangkat keras yang mahal. Kinerja Firewall dapat mempengaruhi kinerja jaringan dan dapat memperlambat lalu lintas data jika tidak dikonfigurasi dengan benar. Ketergantungan pada administrator Firewall memerlukan administrator yang terlatih dan berkualitas tinggi untuk mengoperasikan dan memelihara perangkat ini. Jika perusahaan tidak memiliki administrator yang berkualitas, maka firewall mungkin tidak berfungsi dengan baik dan tidak memberikan perlindungan yang optimal. Tidak selalu efektif Meskipun firewall dapat membantu melindungi jaringan, tidak ada jaminan bahwa perangkat ini akan selalu efektif. Sebuah serangan yang cerdik dapat melewati firewall dan merusak jaringan, meskipun firewall tersebut terpasang dan berfungsi dengan baik. Penulis Hassan Rizky Putra Sailellah Editor Meilina Eka Ayuningtyas
Firewall â Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis dan Teknik â Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Firewall yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, fungsi, cara kerja, karakteristik dan manfaat, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Firewall Firewall adalah kombinasi antara perangkat keras âhardwareâ dan perangkat lunak âsoftwareâ yang berfungsi untuk memisahkan antara sebuah jaringan komputer menjadi dua atau lebih untuk menjaga keamanan data. Atau biasa juga definisi firewall seperangkat program atau software yang saling terhubung satu sama lain, yang berbeda di server gateway jaringan komputer, yang berfungsi untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi pengguna lain. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan âSoftware Perangkat Lunak â Pengertian & Macam â Fungsi Dengan jaringan internet suatu perusahaan memungkinkan pekerjaannya mengakses ke internet lebih yang luas menginstal firewall, yang dimana untuk mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk mengendalikan atau mencuri data-data. Firewall adalah suatu cara untuk memastikan bahwa data pada komputer atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses oleh siapa saja di Internet. Jika ada pihak lain yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs web kalian akan di blokir oleh Firewall. Pada dasarnya firewall selalu bekerja sama dengan program router yang memeriksa setiap paket jaringan agar dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya. Firewall juga selalu bekerja sama dengan proxy server yang membuat permintaan jaringan atas nama pengguna workstation. Komputer atau PC yang dirancang secara khusus terpisah dari sisa jaringan sering di instal firewall, sehingga tidak akan ada permintaan yang masuk bisa langsung mengakses pada sumber daya jaringan. Firewall juga sebagai suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap cukup aman untuk bisa melaluinya dan juga mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Pada umumnya sebuah tembok api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada gateway âpintu gerbangâ antara jaringan lokal dengan jaringan internet. Jadi tujuan utama dari firewall yaitu untuk memisahkan daerah yang aman dari daerah yang kurang atau tidak aman dan juga untuk mengontrol komunikasi antara keduanya. Firewall dapat melakukan berbagai macam fungsi lainnya, akan tetapi terutama bertanggung jawab untuk mengendalikan komunikasi inbound dan komunikasi outbound dari satu komputer ke semua atau seluruh jaringan. Fungsi Firewall Fungsi firewall pada jaringan diantaranya sebagaimana di bawah ini 1. Mengatur dan Mengontrol Lalu Lintas Jaringan Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat, lalu melakukan penapisan filtering terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut. 3. Proses Inspeksi Paket Inspeksi paket packet inspection merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk menghadangâ dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses access policy yang diterapkan oleh seorang administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi terhadap setiap paket baik yang masuk ataupun yang keluar di setiap antarmuka dan membandingkannya dengan daftar kebijakan akses. Inspeksi paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi Alamat IP dari komputer sumber Port sumber pada komputer sumber Alamat IP dari komputer tujuan Port tujuan data pada komputer tujuan Protokol IP Informasi header-header yang disimpan dalam paket. 3. Koneksi dan Keadaan Koneksi Agar dua host TCP/IP dapat saling berkomunikasi, mereka harus saling membuat koneksi antara satu dengan lainnya. Koneksi ini memiliki dua tujuan Komputer dapat menggunakan koneksi tersebut untuk mengidentifikasikan dirinya kepada komputer lain,yang meyakinkan bahwa sistem lain yang tidak membuat koneksi tidak dapat mengirimkan data ke komputer tersebut. Firewall juga dapat menggunakan informasi koneksi untuk menentukan koneksi apa yang diizinkan oleh kebijakan akses dan menggunakannya untuk menentukan apakah paket data tersebut akan diterima atau ditolak. Koneksi digunakan untuk menentukan bagaimana cara dua host tersebut akan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya apakah dengan menggunakan koneksi connection-oriented atau connectionless. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan âHardware Perangkat Keras â Pengertian & Fungsi â Jenis â Contoh Kedua tujuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keadaan koneksi antara dua host tersebut, seperti halnya cara manusia bercakap-cakap. Jika Amir bertanya kepada Aminah mengenai sesuatu, maka Aminah akan meresponsnya dengan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Amir; Pada saat Amir melontarkan pertanyaannya kepada Aminah, keadaan percakapan tersebut adalah Amir menunggu respons dari Aminah. Komunikasi di jaringan juga mengikuti cara yang sama untuk memantau keadaan percakapan komunikasi yang terjadi. 4. Stateful Packet Inspection Ketika sebuah firewall menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection, maka firewall tersebut dinamakan dengan Stateful Packet Inspection SPI. SPI merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan firewall memiliki kemampuan yang lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam hal penapisan yang tinggi. Salah satu keunggulan dari SPI dibandingkan dengan inspeksi paket biasa adalah bahwa ketika sebuah koneksi telah dikenali dan diizinkan tentu saja setelah dilakukan inspeksi, umumnya sebuah kebijakan policy tidak dibutuhkan untuk mengizinkan komunikasi balasan karena firewall tahu respons apa yang diharapkan akan diterima. Hal ini memungkinkan inspeksi terhadap data dan perintah yang terkandung dalam sebuah paket data untuk menentukan apakah sebuah koneksi diizinkan atau tidak, lalu firewall akan secara otomatis memantau keadaan percakapan dan secara dinamis mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan keadaan. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan firewall dengan inspeksi paket biasa. Apalagi, proses ini diselesaikan tanpa adanya kebutuhan untuk mendefinisikan sebuah kebijakan untuk mengizinkan respons dan komunikasi selanjutnya. Kebanyakan firewall modern telah mendukung fungsi ini. 5. Melakukan Autentikasi Terhadap Akses Fungsi fundamental firewall yang kedua adalah firewall dapat melakukan autentikasi terhadap akses. Protokol TCP/IP dibangun dengan premis bahwa protokol tersebut mendukung komunikasi yang terbuka. Jika dua host saling mengetahui alamat IP satu sama lainnya, maka mereka diizinkan untuk saling berkomunikasi. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan 100 Pengertian Dan Cara Kerja Protokol Jaringan Komputer Pada awal-awal perkembangan Internet, hal ini boleh dianggap sebagai suatu berkah. Tapi saat ini, di saat semakin banyak yang terhubung ke Internet, mungkin kita tidak mau siapa saja yang dapat berkomunikasi dengan sistem yang kita miliki. Karenanya, firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai berikut Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna user name serta kata kunci password. Metode ini sering disebut sebagai extended authentication atau xauth. Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah koneksi akan diminta input mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi mengisikan input password dan namanya, kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba menghubungkan dirinya kembali. Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi dapat terjadi tanpa intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka melakukan proses autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit implementasinya karena membutuhkan banyak komponen seperti halnya implementasi infrastruktur kunci publik. Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key PSK atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital, PSK lebih mudah diimplenentasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga mengizinkan proses autentikasi terjadi tanpa intervensi pengguna. Dengan menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi. Kelemahan metode ini adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang berada pada jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar tercapai sebuah derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga menggunakan gabungan antara metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat digital. 6. Melindungi Sumber Daya dalam Jaringan Privat Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa peraturan pengaturan akses access control, penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mencegah host yang dilindungi dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan âProxyâ Pengertian & Cara Kerja â Fungsi â Yang Dapat Dilakukan Meskipun demikian, firewall bukanlah satu-satunya metode proteksi terhadap sumber daya, dan mempercayakan proteksi terhadap sumber daya dari ancaman terhadap firewall secara eksklusif adalah salah satu kesalahan fatal. Jika sebuah host yang menjalankan sistem operasi tertentu yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal dikoneksikan ke Internet, firewall mungkin tidak dapat mencegah dieksploitasinya host tersebut oleh host-host lainnya, khususnya jika exploit tersebut menggunakan lalu lintas yang oleh firewall telah diizinkan dalam konfigurasinya. Jenis-Jenis Firewall Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis firewall, diantaranya adalah 1. Personal Firewall Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. 2. Network Firewall Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server ISA Server, Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall packet filter firewall dan stateful firewall, Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan tidak terlihat dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak. Cara Kerja Firewall Adapun cara kerja firewall diantaranya yaitu Packet-Filter Firewall Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router. Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses atau menolaknya dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna. 2. Circuit Level Gateway Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI bekerja pada lapisan sesi/session layer daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi. 3. Application Level Firewall Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway atau Application-Level Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall, yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman. 4. NAT Firewall NAT Network Address Translation Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas MAN, WAN atau Internet seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall. 5. Stateful Firewall Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall. Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi application layer dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks. 6. Virtual Firewall Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik komputer atau perangkat firewall lainnya. Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP Internet Service Provider dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535. 7. Transparent Firewall Transparent Firewall juga dikenal sebagai bridging firewall bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah keuntungan, yakni sebagai berikut Konfigurasi yang mudah bahkan beberapa produk mengklaim sebagai âZero Configurationâ. Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi. Karakteristik Firewall Dibawah ini beberapa karakteristik firewall, diantaranya seperti Firewall harus biasa lebih kuat dan juga lebih kebal terhdap serangan external/luar. Hal ini berarti bahwa sistem operasi komputer akan relatif lebih aman dan penggunaan sistemnya bisa dipercaya. Hanya aktivitas yang dikenal atau terdaftar saja yang dapat melewati melakukan hubungan. Dalam hal ini dilakukan dengan mensetting policy pada konfigurasi keamanan lokalnya. Semua aktivitas yang berasal dari dalam keluar harus melewati firewall terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan membatasi ataupun menblok semua akses terhadap jaringan lokal, terkecuali jika melewati firewall terlebih dahulu. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengertian IP address Menurut Para Desainer Internet Protocol Manfaat Dari Firewall Beberapa manfaat firewall yaitu sebagai berikut Mengatur lalu lintas atau trafik data antar jaringan satu dengan yang lainnya. Dapat mengatur port ataupun paket data yang ditolak atau yang diizinkan. Autentikasi terhadap akses. Memonitoring ataupun mencatat lalu lintas dari jaringan. Teknik yang Digunakan Oleh Firewall Berikut ini terdapat beberapa teknik yang digunakan oleh firewall, diantaranya adalah Service control kendali terhadap layanan Berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP Address dan juga nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya. Bahkan bisa jadi software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail. Direction Conrol kendali terhadap arah Berdasarkan arah dari berbagai permintaan request terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall. User control kendali terhadap pengguna Berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar. Behavior Control kendali terhadap perlakuan Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam. Demikianlah pembahasan mengenai Firewall â Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis dan Teknik semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. đ đ đ Baca Juga âProxyâ Pengertian & Cara Kerja â Fungsi â Yang Dapat Dilakukan Pengertian IP address Menurut Para Desainer Internet Protocol âHardware Perangkat Keras â Pengertian & Fungsi â Jenis â Contoh âSoftware Perangkat Lunak â Pengertian & Macam â Fungsi
berikut ini adalah jenis jenis firewall kecuali